pr:content='data:blog.isMobile ? "width=device-width,inital-scale=1.0,minimum-scale=1.0,maximum-scale=1.0" : "width=1100"' name='viewport'/> martua: Seandainya Chelsea Tidak Dibeli Roman Abramovich

Monday 20 July 2015

Seandainya Chelsea Tidak Dibeli Roman Abramovich





‪LONDON‬ – 12 tahun yang lalu, Chelsea FC bersiap memulai transformasi besar. Sebuah perombakan di berbagai aspek yang membuatnya menjadi salah satu klub elite di dunia. Pada Juni 2003, Roman Abramovich menjadi pemilik baru klub dari London barat itu. Pemilik sebelumnya, Ken Bates kemudian membeli Leeds United.
Sejak itulah, Chelsea memulai transformasi ambisius dalam pengembangan komersialisasi klub sepak bola, membangun brand untuk menyejajarkan diri dengan klub-klub raksasa macam Manchester United dan Real Madrid.
Pebisnis asal Rusia itu telah mengubah haluan nasib Chelsea, dari klub medioker dari London, menjadi klub rival terberat Arsenal. Lintasan nasib Chelsea bisa jauh berbeda bila Abramovich sempat kehilangan ketertarikan dengan Si London Biru. Lantas, apakah yang mungkin terjadi seandainya Chelsea tak dibeli Abramovich?
*Mari kita lihat beberapa kemungkinannya:
1. Chelsea Terdegradasi
Beban utang Chelsea diperkirakan mencapai £96 juta beberapa hari sebelum dibeli Abramovich. Tanpa adanya suntikan dana besar dari pengusaha minyak Rusia itu, Chelsea mungkin harus menjual sejumlah pemain terbaik termasuk Frank Lampard dan John Terry.
Chelsea tanpa Terry dan Lampard? Plus utang besar, maka tim rival Arsenal itu bisa jadi terdegradasi ke Championship Division.
2. Chelsea Bangkrut
Dalam buku otobiografinya (Totally Frank), Lampard mengingat pertemuan tim dengan mantan CEO Trevor Birch menjelang pertandingan terakhir Chelsea musim 2002/03, beberapa minggu sebelum Abramovich mengambil alih.
"Saya harus memberitahu anda sesuatu yang sangat penting," kata Birch. "...dalam rangka memastikan bahwa Chelsea FC tetap ada musim depan, Anda harus lolos Champions League. Singkatnya, jika gagal mengalahkan Liverpool, klub akan bangkrut."
3. Tottenham Bisa Cuci Gudang
Sven Goran-Eriksson pernah mengungkap bahwa Abramovich nyaris membeli Tottenham. Dia mengaku dimintai pendapat soal klub mana yang sebaiknya dibeli.
"Dia sedang berpikir antara Chelsea atau Tottenham."
"Dia menelepon saya dan berkata: mana yang harus saya beli?"
"Saya katakan, jika anda ingin memenangi liga maka Chelsea. Sebab anda hanya perlu mengubah setengah dari tim."
"Saat itu, kalau Tottenham anda mungkin harus mengubah seluruh tim."
4. Arsenal Tak Kehilangan Fabregas Dua Kali
Arsenal memang butuh menjual banyak pemain bintang setelah rencana stadion baru mereka berjalan. Tapi, bila tak ada Abramovich, Arsene Wenger bisa lebih fokus menghadapi dua rival terberat: Manchester United dan Liverpool.
Pendapatan Arsenal juga mungkin lebih besar karena sempat meraih trofi lebih banyak. Sekalipun Fabregas terpaksa dijual juga, ketika dilepas Barcelona, mantan kapten Arsenal itu tak akan pindah ke klub sebelah, rival berat sekota pula.
5. Liverpool Bisa Juara Premier League
Liverpool juga termasuk salah satu klub besar yang paling banyak dirugikan akibat kedatangan Abramovich. Sebelum 2003, mereka menyabet delapan trofi dalam rentang 12 tahun ke belakang. Era Fernando Torres bisa sangat berbeda dampaknya tanpa datangnya dana dari Rusia.
Sementara itu, Spurs terakhir kebagian satu trofi sejak era Abramovich.

6. Penguasa London adalah Arsenal
Gelar jawara liga terakhir bagi Arsenal sebelum 2003 adalah gelar musim 2001/02. Pasca Abramovich, Arsenal baru meraih satu gelar Premier League, walau sempat mengamankan dua gelar FA Cup dan dua Community Shield.
Dalam 12 tahun terakhir, Arsenal adalah pihak yang paling dirugikan dalam raihan trofi. The Gunners tadinya mengantongi 11 piala antara 1991 dan 2003, termasuk di antaranya dua gelar Premier League, empat FA Cup, dan Cup Winners' Cup.
Bila Abramovich tidak datang, Arsenal sangat mungkin menjadi penguasa ibukota. Pesaing terkuat mungkin Tottenham Hotspur.
7. Kehilangan 15 Trofi
The Blues sudah meraih juara liga empat kali sejak 2003, tiga di antaranya di bawah kepemimpinan Jose Mourinho. Titel juara liga lokal pertama mereka mengakhiri masa paceklik selama 50 tahun, yaitu ketika Chelsea menjadi jawara Premier League 2004/05. Sebelum 2003, raihan gelar terakhir mereka adalah pada musim 1954-55, yaitu gelar First Division.
Setelah dibeli Abramovich, secara total Chelsea telah menyabet 15 gelar dari berbagai ajang. Mereka hanya kalah dari Manchester United (16 trofi).
Berikut ini rinciannya:
Europa League: 1 (2012/13)
Champions League: 1 (2011/12)
Community Shield: 2 (2005, 2009)
League Cup: 3 (2004/05, 2006/07, 2014/15)
FA Cup: 4 (2005/07, 2008/09, 2009/10, 2011/12)
Premier League: (2004/05, 2005/06, 2009/10, 2014/15).

Sumber: fp Chelsea Indonesia

No comments:

Post a Comment